UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
S-1 AKUNTANSI
Nama : Mahendra Bakti Tri
Putra
NPM : 24211249
Kelas : 4EB02
Mata
Kuliah : Etika Profesi
Akuntansi #
Dosen : Misdiyono
Materi : Contoh Kasus Fraud
Kasus
Hambalang
Pembangunan Pusat
Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang,
Sentul, Bogor, Jawa Barat, menuai kontroversial. Dalam audit BPK, ditulis bahwa
proyek bernilai Rp1,2 triliun ini berawal saat Direktorat Jenderal Olahraga
Departemen Pendidikan Nasional hendak membangun Pusat Pendidikan Pelatihan
Olahraga Pelajar Tingkat Nasional (National Training Camp Sport Center).
Kemudian, pada tahun
2004 dibentuklah tim verifikasi yang bertugas mencari lahan yang representatif
untuk menggolkan rencana tersebut. Hasil tim verifikasi ini menjadi bahan Rapim
Ditjen Olahraga Depdiknas untuk memilih lokasi yang dianggap paling cocok bagi
pembangunan pusat olahraga tersebut. Tim verifikasi mensurvei lima lokasi yang
dinilai layak untuk membangun pusat olahraga itu. Yakni di Karawang, Hambalang,
Cariu, Cibinong, dan Cikarang. Tim akhirnya memberikan penilaian tertinggi pada
lokasi desa Hambalang, Citeureup, Bogor. Tim melihat, lahan di Hambalang itu
sudah memenuhi semua kriteria penilaian tersebut di atas. Sehingga lokasi
tersebut dipilih untuk dibangun.
Menindaklanjuti
pemilihan Hambalang, Dirjen Olahraga Depdiknas langsung mengajukan permohonan
penetapan lokasi Diklat Olahraga Pelajar Nasional kepada Bupati Bogor. Bupati
Bogor menyetujui dengan mengeluarkan Keputusan Bupati Bogor nomor
591/244/Kpes/Huk/2004 tanggal 19Juli 2004. Sambil menunggu izin penetapan
lokasi dari Bupati Bogor tesebut, pada 14 Mei 2004, Dirjen Olahraga telah
menunjuk pihak ketiga yaitu PT LKJ untuk melaksanakan pematangan lahan dan
pembuatan sertifikat tanah dengan kontrak No.364/KTR/P3oP/2004 dengan jangka
waktu pelaksanaan sampai dengan 9 November 2004 senilai Rp4.359.521.320.
Namun, ternyata lokasi
Hambalang itu masuk zona kerentanan gerakan tanah menengah tinggi sesuai dengan
peta rawan bencana yang diterbitkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM. Sesuai dengan sifat batuannya, PVMBG
menyarankan untuk tidak mendirikan bangunan di lokasi tersebut karena memiliki
risiko bawaan yang tinggi bagi terjadinya bencana alam berupa gerakan tanah.
Selain itu, status
tanah di lokasi dimaksud masih belum jelas, meskipun telah dikuasai sejak
pelepasan/pengoperan hak garapan dari para penggarap kepada Ditjen Olahraga
setelah realisasi pembayaran uang kerohiman kepada para penggarap sesuai Berita
Acara Serah Terima Pelepasan/Pengoperan Hak Garapan tertanggal 19 September
2004.
Sejak itulah area tanah
tersebut diakui sebagai aset Ditjen Olahraga dan kemudian pada tanggal 18
Oktober 2005 diserahterimakan kepada organisasi baru yaitu Kementerian Negara
Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah Ditjen Olahraga berubah menjadi
Kemenpora. Menpora saat itu, Adhyaksa Dault mengakui bahwa untuk membangun
pusat olahraga pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp125 miliar. Karena proyek
tersebut awalnya bukan untuk pembangunan pusat olahraga. Melainkan hanya pembangunan sekolah olahraga. "Rekomendasi awalnya, di
sana hanya untuk bangun sekolah olahraga dua lantai dan saya tidak tahu
bagaimana ceritanya berubah menjadi sport center," kata Adhyaksa saat
berbincang dengan VIVAnews.
Nilai proyek ini
kemudian melejit hingga Rp2,5 triliun saat Kemenpora dipimpin oleh Menteri Andi
Mallarangeng. Hal tersebut terungkap dalam audit Hambalang, bahwa pada tanggal
8 Februari 2010 dalam Raker antara Kemenpora dengan Komisi X, Menpora
menyampaikan rencana Lanjutan Pembangunan tahap I P3SON di Bukit Hambalang
Rp625.000.000.000. Permintaan itu diajukan karena dalam DIPA Kemenpora TA 2010
baru tersedia Rp125 miliar. Menpora Andi Mallarangeng juga menyampaikan bahwa
usulan tersebut merupakan bagian rencana pembangunan P3SON Bukit Hambalang
Sentul yang secara keseluruhan memerlukan dana sebesar Rp2,5 triliun.
Andi Mallarangeng
pun menghormati hasil audit BPK atas proyek Hambalang
tersebut. Bahkan dirinya mendukung perlu adanya pihak yang bertanggung jawab
jika memang ditemukan adanya penyimpangan. "Sebagai menteri tentu saya
menjalankan tugas sebaik-baiknya termasuk dalam hal pengawasan," kata
Andi.
Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Hadi Poernomo menyebut total kerugian negara akibat Proyek
Hambalang sebesar Rp463,67 miliar. Hal itu disampaikan dalam paparan laporan
hasil audit Hambalang Jilid II di ruang pimpinan DPR, Senayan, Jakarta, Jumat
(23/8). "BPK menyimpulkan ada indikasi kerugian negara sebesar Rp463,67
miliar akibat adanya indikasi penyimpaangan dan penyalahgunaan wewenang
wewenang yang mengandung unsur-unsur pidana yang dilakukan pihak-pihak terkait
dalam pembangunan P3SON Hambalang," paparnya.
Pelanggaraan tersebut
terletak pada beberapa tahapan. Pertama, proses pengurusan hak atas tanah.
Kedua, proses pengurusan izin pembangunan. "Ketiga, proses pelelangan.
Keempat, proses persetujuan RKA-KL dan persetujuan Kontrak Tahun Jamak,"
tambahnya. Kelima, pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan keenam, pembayaran dan
aliran dana yang diikuti rekayasa akuntansi.
Terkait proses
persetujuan RKA-KL dan persetujuan Kontrak Tahun Jamak, BPK juga menemukan
adanya pencabutan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor: 56/PMK.02/2010 yang
diganti dengan PMK Nomor: 194/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Pengajuan
Persetujuan Kontrak Tahun Jamak Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
diduga mengalami penurunan makna substantif dalam proses persetujuan Kontrak
Tahun Jamak. Hal ini dapat melegalisasi penyimpangan semacam kasus hambalang
untuk tahun-tahun berikutnya.
2. Hasil
Audit Forensik Kasus Hambalang
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Hadi Purnomo memaparkan sejumlah hasil audit terhadap kasus Hambalang ke
DPR. Menurutnya laporan audit investigasi kasus Hambalang dilakukan dua
tahap. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kasus Hambalang tahap I dilakukan pada
30 Oktober 2012.
Hasilnya telah disampaikan ke DPR. Dalam
LHP tahap I, BPK menyimpulkan ada indikasi penyimpangan terhadap peraturan
perundang-undangan atau penyalahgunaan wewenang dalam proses persetujuan tahun
jamak, proses pelelangan, proses pelaksanaan konstruksi, dan dalam proses
pencarian uang muka yang dilakukan pihak terkait dalam pembangunan Hambalang
yang mengakibatkan timbulnya indikasi kerugian negara sekurang-kurangnya Rp
263,66 miliar.
Artinya, LHP tahap I dan II merupakan
satu satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya secara komprehensif
menyajikan berbagai dugaan penyimbangan dan/atau penyalahgunaan wewenang dalam
pembangunan Hambalang.
Dalam LHP tahap II, terang Hadi, BPK
menyimpulkan terdapat indikasi penyimpangan dan/atau penyalahgunaan wewenang
yang mengandung penyimpangan yang dilakukan pihak-pihak terkait dalam
pembangunan proyek hambalang. Penyimpangan wewenang itu terjadi pada proses
pengurusan hak atas tanah, proses izin pembangunan, proses pelelangan, proses
persetujuan RAK K/L dan persetujuan tahun jamak, pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, pembayaran, dan aliran dana yang di ikuti dengan rekayasa akuntasi dalam
proyek Pusat Pendidiakn Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3 SON),
Hambalang.. Dalam LHP tahap II ini BPK kembali menemukan adanya
penyimpangan dalam proses pengajuan dan kerugian negara mencapai Rp471 miliar.
Analisis :
1.
Bahwa permohonan
persetujuan kontrak tahun jamak dari Kemenpora kepada Menteri Keuangan atas
proyek pembangunan P3 SON Hambalang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang
ditetapkan dalam peraturan yang berlaku, sehingga selayaknya permohonan
tersebut tidak dapat disetujui Menteri Keuangan.
2.
Bahwa
pihak-pihak terkait secara bersama-sama diduga telah melakukan rekayasa
pelelangan untuk memenangkan rekanan tertentu dalam proses pemilihan rekanan
pelaksana proyek pembangunan P3 SON Hambalang.
3.
Bahwa pihak
Kemenpora selaku pemilik proyek tidak pernah melakukan studi amdal maupun menyusun
DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup) terhadap proyek pembangunan P3 SON
Hambalang sebagaimana yang diamanatkan UU Lingkungan Hidup. Persyaratan adanya
studi amdal terlebih dahulu sebelum mengajukan izin lokasi, site plan, dan IMB
kepada Pemkab Bogor tidak pernah dipenuhi oleh Kemenpora.
Terkait dengan
persetujuan RAK K/L dan persetujuan tahun jamak, BPK juga menemukan adanya
pencabutan Peraturan Menteri Keuangan No 56/2010 yang diganti dengan Peraturan
Menteri Keuangan No 194/2011 tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak
Tahun Jamak dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Peraturan Menteri
Keuangan No 194/2011 patut diduga bertentangan dengan Pasal 14 UU No 1/2004.
Peraturan tersebut diduga untuk melegalisasi dugaan penyimpangan yang telah
terjadi. Pencabutan Permenkeu No 56/2010,mengindikasikan adanya pembenaran atas
ketidakbenaran atau penyimpangan atas Pasal 14 UU No 1/2004. Berbagai indikasi
penyimpangan yang dimuat dalam LHP tahap I dan II mengakibatkan kerugian negara
sebesar Rp 463,67 miliar. Yaitu senilai total dana yang telah dikeluarkan oleh
negara untuk pembayaran proyek pada 2010 dan 2011 sebesar Rp 471, 71
miliar. Dikurangi dengan nilai uang yang masih berada pada KSO AW sebesar Rp
8,03 miliar.
Kesimpulan tersebut, didasarkan pada
fakta-fakta sebagai berikut. Kemenpora tidak pernah memenuhi persyaratan untuk
melakukan studi amdal sebelum mengajukan izin lokasi. Kemudian, setplant dan
izin mendirikan bangunan kepada pemkab Bogor atau menyusun dokumen evalusi
lingkungan hidup mengenai proyek Hambalang.
Permohonan persetujuan tahun jamak dari
Kemenpora kepada Menteri Keuangan atas proyek Pembangunan Hambalang, kata Hadi,
tidak memenuhi persyaratan sebagai mana yang ditetapkan dalam peraturan yang
berlaku. Sehingga sudah seharusnya permohonan tersebut ditolak.
Kesimpulan :
Audit forensik dapat didefinisikan
sebagai aplikasi keahlian mengaudit atas suatu keadaan yang memiliki
konsekuensi hukum. Tujuan dari audit forensik adalah mendeteksi
atau mencegah berbagai jenis kecurangan. Salah satu pendekatan yang bisa
diambil dalam upaya pemberantasan korupsi adalah dengan menerapkan
Audit Forensik. Audit forensik mampu menekan kasus kriminal
yang berkaitan dengan keuangan di Indonesia seperti korupsi, pencucian uang,
transaksi ilegal dan sebagainya. Terlebih kasus tersebut sering terjadi di
lingkungan pemerintahan sehingga menghambat pemerintah baik pusat maupun daerah
untuk mewujudkan pemerintahan yang baik.
Dalam
kasus Hambalang Audit Forensik dibutuhkan untuk mengungkap kecurangan yang
terjadi dalam kasus tersebut. Hal tersebut juga penting untuk pengembangan
kasus dugaan korupsi Hambalang yang tengah ramai dibicarakan saat ini.
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
terimaksih for information and I liked the look of this website blog ...
BalasHapusgreetings
Halo Semua, nama saya Jane alice seorang wanita dari Indonesia, dan saya bekerja dengan kompensasi Asia yang bersatu, dengan cepat saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang Indonesia yang mencari pinjaman Internet agar berhati-hati agar tidak jatuh ke tangan penipu dan fraudstars banyak kreditur kredit palsu ada di sini di internet dan ada juga yang asli dan nyata,
BalasHapusSaya ingin membagikan testimonial tentang bagaimana Tuhan menuntun saya kepada pemberi pinjaman sebenarnya dan dana pinjaman Real telah mengubah hidup saya dari rumput menjadi Grace, setelah saya tertipu oleh beberapa kreditor kredit di internet, saya kehilangan banyak uang untuk membayar pendaftaran. biaya. . , Biaya garansi, dan setelah pembayaran saya masih belurrm mendapat pinjaman saya.
Setelah berbulan-bulan berusaha mendapatkan pinjaman di internet dan jumlah uang yang dihabiskan tanpa mendapat pinjaman dari perusahaan mereka, maka saya menjadi sangat putus asa untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor kredit genue online yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya jadi saya memutuskan untuk Hubungi teman saya yang mendapatkan pinjaman onlinenya sendiri, kami mendiskusikan kesimpulan kami mengenai masalah ini dan dia bercerita tentang seorang pria bernama Mr. Dangote yang adalah CEO Dangote Loan Company.
Jadi saya mengajukan pinjaman sebesar (Rp400.000.000) dengan tingkat bunga 2% rendah, tidak peduli berapa usiaku, karena saya mengatakan kepadanya apa yang saya inginkan adalah membangun bisnis saya dan pinjaman saya mudah disetujui. Tidak ada tekanan dan semua persiapan yang dilakukan dengan transfer kredit dan dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mendapatkan sertifikat yang diminta dikembalikan, maka uang pinjaman saya disimpan ke rekening bank saya dan mimpiku menjadi kenyataan. Jadi saya ingin saran semua orang segera melamar kepada Mr. Dangote Loan Company Via email (dangotegrouploandepartment@gmail.com) dan Anda juga bisa bertanya kepada Rhoda (ladyrhodaeny@gmail.com) dan Mr. jude (judeelnino@gmail.com) dan Juga Pak Nikky (nicksonchristian342@gmail.com) untuk pertanyaan lebih lanjut
Anda juga bisa menghubungi saya melalui email di ladyjanealice@gmail.com
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Thanks for this kind of genuine information. going share it with my friends too.
BalasHapusAlso chheck mmy bblog: PDFMaze
Hey Thanks for the article.
BalasHapusYou can easily download Reminders of Him PDF by Colleen Hooper FREE in just one click!
Reminders of Him PDF